Pages

Friday, 14 February 2014

Profil Usaha Kripik Talas


PROFIL USAHA KRIPIK TALES
“destimasi jaya”

A.    Pendahuluan

“destimasi jaya” adalah perusahaan rumahan atau home industri yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan produk berupa kripik talas. “destimasi jaya” mengandung maksud bahwa produk yang dibuat adalah berasal dari bahan alam yang masih murni dengan pengolahan yang alami tanpa bahan-bahan kimiawi. Produk yang kami olah merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian.

Profil perusahaan home Industri ini sebagai berikut:
Nama Perusahaan        : “destimasi jaya”
Pemilik                         : Destian Dwi Prayogo
Alamat                          : RT 02/011Sumbersari, Parakan Wetan, Parakan,  Temanggung,Jawa tengah.
Telp                               : (0293) 597337
Email                            : destian.dwiprayogo@yahoo.co.id
Jenis Perusahaan          : Home industri makanan ringan
Produk                          : Kripik Talas

Talas merupakan umbi berbentuk silinder atau lonjong sampai agak bulat. Kulit talas berwarna kemerahan, bertekstur kasar dan
terdapat bekas-bekas pertumbuhan akar. Sedangkan warna dagingnya putih keruh. Kandungan kimia dalam talas dipengaruhi oleh varietas, iklim,kesuburan tanah, dan umur panen. Umbi talas segar sebagian besar terdiri dari air dan karbohidrat.

B.     Visi dan Misi

Visi:
Menjadi perusahaan penghasil makanan olahan berbahan baku talas yang bermutu, dan mampu menguasai pasar.

Misi:
Melakukan pemilihan bahan baku yang berkualitas
Mendesain kemasan dan penampilan produk semenarik mungkin
Permodalan usaha secara mandiri
Marketing atau teknik penawaran yang maksimal dengan teknik financial dan marketing revolution yang dibagi menjadi dalam skala kecil dan dalam skala besar
Promosi lewat pembentukan citra terhadap publik, publikasi merek, iklan online, dan brosur temple.

C.     Sejarah Perusahaan

Home industri “destimasi jaya” didirikan oleh Ansori, berawal dari keinginan untuk memberikan nilai tambah bahan pangan lokal yang berasal dari umbi talas yang di daerah kami talas merupakan tanaman sampingan yang belum banyak dimanfaatkan. Dengan pengolahan talas sebagai camilan dan produk pangan alternative telah memberikan tambahan penghasilan keluarga dan kedepan juga akan melibatkan masyarakat sekitar untuk terlibat dalam bisnis ini baik untuk tenaga utama maupun sambilan mengisi waktu luang saat telah menyelesaikan kesibukannya sebagai petani yaitu setelah panen dan musim tanam selesai.



D.    Uraian Produk

Kripik Tales produksi “destimasi jaya” merupakan produk home industry yang bebas bahan pengawet dan diolah secara alami dan tradisional di Karanganyar. Kripik Tales dikemas secara menarik dan higienis, diolah dengan teknik tertentu sehingga memiliki rasa yang renyah, empuk, dan sedap karena dipadu oleh bumbu rempah-rempah tradisional non bahan pengawet dan non bahan kimia lainnya. Kripik Tales produksi “destimasi jaya” terbuat dari talas pilihan. Berbagai jenis talas terdapat di Indonesia, seperti talas sutera, talas bentul, talas ketan, talas paris, talas loma, talas pandan, dan talas lampung. Di sini juga dapat dijumpai talas mentega atau talas gambir atau talas hideung. Perlu diketahui, selain talas-talas yang telah disebutkan di atas, juga terdapat talas yang biasanya tidak dikonsumsi karena rasanya tidak enak atau gatal, seperti talas bolang. Selain itu, juga talas sente yang lebih sering
digunakan untuk pajangan, sedangkan daunnya lebih banyak dipakai untuk makanan ikan. Sedangkan talas yang banyak dipergunakan untuk membuat kripik ini adalah talas bentul yang rasa umbinya enak dan pulen ini, sangat cocok bila digoreng atau dibuat keripik dan hasil panennya banyak. Di samping dikonsumsi sebagai makanan ringan, camilan, atau makanan tambahan, kripik talas ini juga mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ini dikarenakan talas mengandung karbohidrat tinggi, protein, lemak, dan vitamin, bahkan
tanaman ini juga mengandung asam perusi atau asam biru.

E.     Keunikan Produk

Keunikan produk “destimasi jaya” adalah pengembangan produk olahan berbahan dasar tales dengan tujuan mempopulerkan pangan lokal yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan mempunyai nilai jual rendah menjadi pangan olahan bergizi tinggi, higienis. Keunikan lainnya adalah dalam hal rasa yang khas dan dikemas dengan kemasan yang menarik sehingga akan meningkatkan nilai jual produk.

F.      Permasalahan Utama

Permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah bahan baku melimpah saat panen tetapi sulit dicari saat musim penghujan. Walaupun ada, kualitas tales kurang baik untuk diolah terutama akan berpengaruh terhadap rasa, karena kandungan pati menurun dan kandungan air naik. Sehingga perlu ada teknologi tepat guna untuk mengolah tales sebanyak-banyaknya pada saat panen raya untuk bisa dipasarkan saat tidak musim.

G.    Prospek Usaha

Usaha pengolahan sangat prospektif karena belum banyak masyarakat yang mengolah dan memanfaatkan tales sebagai pangan alternatif. Sementara dari segi rasa “destimasi jaya” mampu mengolahnya menjadi makanan yang enak, gurih dan bergizi. Sehingga dari segi pemasaran bisa diterima oleh semua elemen masyarakat, baik kalangan kelas bawah, kelas menengah dan juga kelas atas.

H.    Analisis Usaha

“destimasi jaya” rata-rata dapat memproduksi kripik tales antara 10 hingga 15 kilogram per hari, dengan rincian analisis sebagai berikut:
·       Biaya Produksi selama satu bulan:
Tales (12kg x Rp.1.500/kg x 26 hari) =                            Rp. 468.000
Garam (0,25 kg x Rp 2.500 x 26 hari) =                          Rp. 16.250
Kaldu ayam bubuk (0,24 gr x Rp. 1.000 x 26 hari) =      Rp. 6.240
Minyak goreng (2 lt x Rp.13.000 x 26 hari) =                  Rp. 676.000
Tenaga (1 orang x Rp. 30.000 x 26 hari) =                        Rp. 780.000
Biaya LPG (1 hari x Rp. 3.000 x 26 hari) =                      Rp. 78.000
Plastik kemasan (30 buah x Rp. 400 x 26 hari) =             Rp. 312.000
Biaya listrik ( Rp. 1000/hari x 26 hari) =                          Rp. 26.000
Jumlah =                                                                             Rp. 2.362.490

·       Harga pokok per bungkus = total biaya produksi sebulan:jumlah produksi sebulan
= Rp. 2.362.490: 780 bungkus
= Rp. 3.028
·       Harga jual = harga pokok + (% keuntungan x harga pokok)
= Rp. 3.028 + (100% x Rp. 3.028)
= Rp. 6.056 atau 6.000

·       Pendapatan kotor perbulan = jumlah produksi perbulan x harga jual
= 780 bungkus x Rp. 6.000
= Rp. 4.680.000
·       Keuntungan kotor perbulan = total pendapatan kotor – total biaya produksi
= Rp. 4.680.000 - Rp. 2.362.490
= Rp. 2.317.510

I.        Rencana Pengembangan

Rencana pengembangan kedepan yang menjadi harapan pemilik usaha adalah:
Mengembangkan usaha yang lebih luas dengan memperluas pemasaran dan mengembangkan produk lain berbahan baku talas
Melengkapi peralatan dan perlengkapan produksi dengan teknologi yang lebih efisiensi waktu dan lebih ekonomis.
Merekrut karyawan dari masyarakat setempat untuk meningkatkan produksi dan target penjualan, dan diharapkan juga bisa mengurangi pengangguran
Melakukan lebih banyak lagi publikasi dan promosi
Bisa menjadi motor penggerak usaha kecil menengah dan pioneer di wilayahTemanggung.

J.        Penutup

Demikian profil usaha kami. Semoga dapat memberikan manfaat, motifasi, dan gambaran mengenai kegiatan usaha yang kami lakukan.