Pages

Sunday, 4 May 2014

Zat - Zat Kimia Yang Terdapat Dalam Makanan

Sering masyarakat bertanya kepada kami mengenai boleh tidaknya produk makanan/minuman ditambah dengan pengawet, pewarna, pemanis yang tak lain tambahan tersebut merupakan Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP tersebut boleh digunakan asalkan masuk dalam daftar BTP yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan bakupangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Sesuai dengan PERMENKES No. 33 Tahun 2012 penggolangan BTP adalah sebagai berikut :
  1. Antibuih (Antifoamng agent)
  2. Antikempal (Anticacking agent)
  3. Antioksidan (Antioxidant)
  4. Bahan pengkarbonasi (Carbonating agent)
  5. Garam pengemulsi (Emulsifying salt)
  6. Gas untuk kemasan (Packaging gas)
  7. Humektan (Humectant)
  8. Pelapis (Glazing agent)
  9. Pemanis (Sweetener)
  10. Pembawa (Carrier)
  11. Pembentuk gel (Gelling agent)
  12. Pembuih (Foaming agent)
  13. Pengatur keasaman (Acidity regulator)
  14. Pengawet (Preservative)
  15. Pengembang (Raising agent)
  16. Pengemulsi (Emulsifier)
  17. Pengental (Thickener)
  18. Pengeras (Firming agent)
  19. Penguat rasa (Flavour enhancer)
  20. Peningkat volume (bulking agent)
  21. Penstabil (Stabilizer)
  22. Peretensi warna (Colour retention agent)
  23. Perisa (Flavouring)
  24. Perlakuan Tepung ( Flour treatment agent)
  25. Pewarna (Colour)
  26. Propelan (Propellant)
  27. Sekuestran (Sequestrant)
Dari 27 golongan tersebut beberapa golongan yang biasa menjadi perhatian masyarakat akan kami sampaikan sebagaimana berikut :
  1. Bahan Pewarna (Colour Agent)
Penambahan bahan pewarna pada makanan dilakukan untuk beberapa tujuan, yaitu :
  • Memberikan kesan menarik bagi konsumen
  • Menyeragamkan warna makanan
  • Menstabilkan warna
  • Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
  • Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Bahan pewarna makanan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis.
Pewarna alami adalah pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tanaman, hewan, mineral atau sumber alami lain termasuk pewarna identik alami.
Contoh : Kurkumin Cl.No.75300; Riboflavin; Karmin; Karmin Cl.No.75470; Klorofil Cl.No.75810; Karamel; Beta-karoten Cl.No.75130; Antosianin; dan Titanium sioksida Cl.No.77891.
Pewarna sintetis adalah pewarna yang diperoleh/dibuat secara sintesis kimiawi
Contoh : Tartrazin Cl. No. 19140; Kuning kuinolin Cl. No. 47005; Kuning FCF Cl. No. 15985 (sunset yellow FCF); Karmoisin Cl. No. 14720; Eritrosin Cl. No. 45430;  Biru berlian FCF Cl. No. 42090; dan Hijau FCF Cl. No. 42053.
Bahan pewarna yang telah disebutkan diatas adalah BTP yang diperbolehkan untuk digunakan pada makanan, akan tetapi ada beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan/jajanan, yang sebenarnya bukan BTP melainkan pewarna tekstil yaitu Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning, Auramin berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah. Bahaya ketiga perwarna ini telah di buktikan menyebabkan kanker yang gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah dikonsumsi melainkan jangka panjang.
Ciri-ciri makanan yang menggunakan pewarna berbahaya/tekstil diantaranya adalah distribusi warna tidak rata (pangan bentuk padat), berpendar jika terkena cahaya langsung, dan biasanya warna sangat mencolok.
 
 
  1. Bahan Pemanis (Sweetener)
Pemanis dapat berupa pemanis alami dan pemanis buatan.
Pemanis alami adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi.
Contoh : Sorbitol, Manitol, Isomalt, Glikosida steviol, Maltitiol, Silitol.
Pemanis buatan adalah pemanis yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak terdapat di alam. Pemanis buatan sering ditambahkan ke dalam makanan dan minuman sebagai pengganti gula karena mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pemanis alami (gula tebu/sukrosa), yaitu :
  • Rasanya lebih manis
  •  Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
  • Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk penderita penyakit gula (diabetes)
  • Harganya lebih murah
Contoh : Siklamat, Sakarin, Aspartam, Asesulfam-K, Sukralosa, dam Neotam.
Tingkat kemanisan pemanis buatan tersebut dapat mencapai puluhan bahkan ratusan kali gula alami. Siklamat mempunyai tingkat kemanisan 30-80 kali gula alami, Aspartam 180 kali gula sedangkan sakarin 300 kali gula alami, sehingga pemanis buatan tersebut sering disebut sebagai biang gula.
Untuk anak-anak sebaiknya tidak diberikan makanan yang mengandung pemanis buatan tersebut karena kandungan kalori yang rendah, sedangkan anak-anak membutuhkan kalori yang tinggi untuk menunjang aktifitasnya. Dan di beberapa negara lain penggunaan beberapa pemanis buatan juga sudah dilarang penggunaannya karena pada penggunaan dosis besar dan jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Sebagai contoh siklamat sudah dilarang oleh FDA Amerika Serikat.
Pemanis buatan yang telah dilarang karena bersifat karsinogenik / dapat menyebabkan kanker antara lain dulcin dan P-4000 (2-amino 4-nitro 1-phenol propoxybenzene). Dulcin menyebabkan tumor hati dan mengganggu produksi sel darah merah. Sedang P-4000 dapat merusak ginjal dan mengganggu fungsi tiroid.
  1. Bahan Pengawet (Preservative)
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat proses fermentasi, pengasaman atau peruraian yang disebabkan oleh mikroba. Tetapi tidak jarang produsen pangan menggunakannya pada makanan yang relative awet dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan atau memperbaiki tekstur.
Pengawet yang banyak dijual di pasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai makanan adalah benzoat, yang umumnya terdapat dalam bentuk natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut. Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai makanan dan minuman seperti sari buah, minuman ringan, saus tomat, saus sambal, jem dan jeli, manisan, kecap dan lain-lain.
Penggunaan pengawet dalam makanan harus tepat, baik jenis manapun dosinya. Suatu bahan pengawet mungkin efektif untuk mengawetkan makanan tertentu, tetapi tidak efektif untuk mengawetkan makanan lainnya, karena makanan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga berbeda.
Beberapa contoh bahan pengawet adalah sbb : Asam Benzoat dan garamnya (natrium, kalium, kalsium), Asam Sorbat dan garamnya, Asam Propionat dan garamnya, Etil Paraben (para-hidroksibenzoat), Metil Paraben, Sulfit/bisulfit/metabisulfit (natrium, kalium, kalsium), Nitrit (kalium, natrium), Nitrat (kalium, natrium), Nisin, dan Lizosim hidroklorida.
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang namun digunakan dalam makanan dan berbahaya bagi kesehatan, misalnya boraks dan formalin. Boraks dan formalin bukan pengawet untuk pangan.
Boraks atau pijer atau bleng (bahasa jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar, sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pembasmi kecoa.
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet. Formalin biasa digunakan pada industri plastik, anti busa, bahan konstruksi, kertas, karpet, tekstil, cat, mebel serta pengawet mayat dan organ tubuh.
Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan boraks dan formalin sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harganya relatif murah dibanding bahan pengawet lain (BTP) yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan bentuk yang bagus.
Makanan yang sering ditambahkan boraks adalah kerupuk karak, baso, mie basah, pisang molen, lemper, siomay, lontong, ketupat, dan pangsit. Sedangkan yang ditambahkan formalin adalah tahu, mie basah, ikan segar dan hasil laut, tempura, dan gula jawa.
Ciri-ciri makanan yang ditambahkan boraks dan formalin adalah sbb :
Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan bahan daging. Tekstur kulit kering dan berwarna keputihan.
Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus, renyah dan dapat memberikan rasa getir.
Ikan segar yang menggunakan formalin tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
Tahu yang menggunakan formalin berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari 3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.
Mie basah yang menggunakan formalin biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), berbau menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
Gula jawa yang ditambahkan formalin teksturnya cenderung keras, tidak mudah remuk dan lumer, bau agak menyengat.
 
 
Makanan tersebut yang telah ditambahkan boraks dan formalin biasanya lebih awet dari makanan yang tidak ditambahkan pengawet. Sebagai indikator biologis dapat diperhatikan bahwa lalat tidak akan menghinggapi makanan yang mengandung formalin dan boraks tersebut.
Bahaya makanan yang mengandung Boraks bagi kesehatan jika dikonsumsi adalah sbb :
  1. Bahaya akut:
    • Badan berasa tidak enak (malaise), mual nyeri hebat pada perut bagian atas (epigastric), pendarahan gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam, dan sakit kepala
  2. Bahaya kronis/jangka panjang:
    • Hilangnya nafsu makan (anorexia), turunnya berat badan, iritasi ringan disertai gangguan pencernaan, kulit ruam dan merah-merah, kulit kering dan mukosa  membran dan bibir pecah-pecah, lidah merah, radang selaput mata, anemia, kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut, dan bahkan kematian
Bahaya makanan yang mengandung Formalin bagi kesehatan jika dikonsumsi adalah sbb :
  1. Bahaya akut:
    • Iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing
  2. Bahaya kronis/jangka panjang:
    • Iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada, Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal. Bila dikonsumsi menahun dapat menyebabkan kanker
Dari beberapa contoh bahan kimia beracun yang sehari-hari dipergunakan sebagai zat tambahan dalam makanan dan dipakai secara meluas di kalangan masyarakat, maka bahaya dalam jangka panjang sudah dapat perkirakan. Untuk mencegah hal ini, pemerintah harus sudah berani melakukan tindakan preventif mulai sekarang dan jangan menunggu-nunggu kalau sudah ada 


YANG ALAMI LEBIH BAIK :D

Friday, 14 February 2014

Profil Usaha Kripik Talas


PROFIL USAHA KRIPIK TALES
“destimasi jaya”

A.    Pendahuluan

“destimasi jaya” adalah perusahaan rumahan atau home industri yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan produk berupa kripik talas. “destimasi jaya” mengandung maksud bahwa produk yang dibuat adalah berasal dari bahan alam yang masih murni dengan pengolahan yang alami tanpa bahan-bahan kimiawi. Produk yang kami olah merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian.

Profil perusahaan home Industri ini sebagai berikut:
Nama Perusahaan        : “destimasi jaya”
Pemilik                         : Destian Dwi Prayogo
Alamat                          : RT 02/011Sumbersari, Parakan Wetan, Parakan,  Temanggung,Jawa tengah.
Telp                               : (0293) 597337
Email                            : destian.dwiprayogo@yahoo.co.id
Jenis Perusahaan          : Home industri makanan ringan
Produk                          : Kripik Talas

Talas merupakan umbi berbentuk silinder atau lonjong sampai agak bulat. Kulit talas berwarna kemerahan, bertekstur kasar dan
terdapat bekas-bekas pertumbuhan akar. Sedangkan warna dagingnya putih keruh. Kandungan kimia dalam talas dipengaruhi oleh varietas, iklim,kesuburan tanah, dan umur panen. Umbi talas segar sebagian besar terdiri dari air dan karbohidrat.

B.     Visi dan Misi

Visi:
Menjadi perusahaan penghasil makanan olahan berbahan baku talas yang bermutu, dan mampu menguasai pasar.

Misi:
Melakukan pemilihan bahan baku yang berkualitas
Mendesain kemasan dan penampilan produk semenarik mungkin
Permodalan usaha secara mandiri
Marketing atau teknik penawaran yang maksimal dengan teknik financial dan marketing revolution yang dibagi menjadi dalam skala kecil dan dalam skala besar
Promosi lewat pembentukan citra terhadap publik, publikasi merek, iklan online, dan brosur temple.

C.     Sejarah Perusahaan

Home industri “destimasi jaya” didirikan oleh Ansori, berawal dari keinginan untuk memberikan nilai tambah bahan pangan lokal yang berasal dari umbi talas yang di daerah kami talas merupakan tanaman sampingan yang belum banyak dimanfaatkan. Dengan pengolahan talas sebagai camilan dan produk pangan alternative telah memberikan tambahan penghasilan keluarga dan kedepan juga akan melibatkan masyarakat sekitar untuk terlibat dalam bisnis ini baik untuk tenaga utama maupun sambilan mengisi waktu luang saat telah menyelesaikan kesibukannya sebagai petani yaitu setelah panen dan musim tanam selesai.



D.    Uraian Produk

Kripik Tales produksi “destimasi jaya” merupakan produk home industry yang bebas bahan pengawet dan diolah secara alami dan tradisional di Karanganyar. Kripik Tales dikemas secara menarik dan higienis, diolah dengan teknik tertentu sehingga memiliki rasa yang renyah, empuk, dan sedap karena dipadu oleh bumbu rempah-rempah tradisional non bahan pengawet dan non bahan kimia lainnya. Kripik Tales produksi “destimasi jaya” terbuat dari talas pilihan. Berbagai jenis talas terdapat di Indonesia, seperti talas sutera, talas bentul, talas ketan, talas paris, talas loma, talas pandan, dan talas lampung. Di sini juga dapat dijumpai talas mentega atau talas gambir atau talas hideung. Perlu diketahui, selain talas-talas yang telah disebutkan di atas, juga terdapat talas yang biasanya tidak dikonsumsi karena rasanya tidak enak atau gatal, seperti talas bolang. Selain itu, juga talas sente yang lebih sering
digunakan untuk pajangan, sedangkan daunnya lebih banyak dipakai untuk makanan ikan. Sedangkan talas yang banyak dipergunakan untuk membuat kripik ini adalah talas bentul yang rasa umbinya enak dan pulen ini, sangat cocok bila digoreng atau dibuat keripik dan hasil panennya banyak. Di samping dikonsumsi sebagai makanan ringan, camilan, atau makanan tambahan, kripik talas ini juga mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ini dikarenakan talas mengandung karbohidrat tinggi, protein, lemak, dan vitamin, bahkan
tanaman ini juga mengandung asam perusi atau asam biru.

E.     Keunikan Produk

Keunikan produk “destimasi jaya” adalah pengembangan produk olahan berbahan dasar tales dengan tujuan mempopulerkan pangan lokal yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan mempunyai nilai jual rendah menjadi pangan olahan bergizi tinggi, higienis. Keunikan lainnya adalah dalam hal rasa yang khas dan dikemas dengan kemasan yang menarik sehingga akan meningkatkan nilai jual produk.

F.      Permasalahan Utama

Permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah bahan baku melimpah saat panen tetapi sulit dicari saat musim penghujan. Walaupun ada, kualitas tales kurang baik untuk diolah terutama akan berpengaruh terhadap rasa, karena kandungan pati menurun dan kandungan air naik. Sehingga perlu ada teknologi tepat guna untuk mengolah tales sebanyak-banyaknya pada saat panen raya untuk bisa dipasarkan saat tidak musim.

G.    Prospek Usaha

Usaha pengolahan sangat prospektif karena belum banyak masyarakat yang mengolah dan memanfaatkan tales sebagai pangan alternatif. Sementara dari segi rasa “destimasi jaya” mampu mengolahnya menjadi makanan yang enak, gurih dan bergizi. Sehingga dari segi pemasaran bisa diterima oleh semua elemen masyarakat, baik kalangan kelas bawah, kelas menengah dan juga kelas atas.

H.    Analisis Usaha

“destimasi jaya” rata-rata dapat memproduksi kripik tales antara 10 hingga 15 kilogram per hari, dengan rincian analisis sebagai berikut:
·       Biaya Produksi selama satu bulan:
Tales (12kg x Rp.1.500/kg x 26 hari) =                            Rp. 468.000
Garam (0,25 kg x Rp 2.500 x 26 hari) =                          Rp. 16.250
Kaldu ayam bubuk (0,24 gr x Rp. 1.000 x 26 hari) =      Rp. 6.240
Minyak goreng (2 lt x Rp.13.000 x 26 hari) =                  Rp. 676.000
Tenaga (1 orang x Rp. 30.000 x 26 hari) =                        Rp. 780.000
Biaya LPG (1 hari x Rp. 3.000 x 26 hari) =                      Rp. 78.000
Plastik kemasan (30 buah x Rp. 400 x 26 hari) =             Rp. 312.000
Biaya listrik ( Rp. 1000/hari x 26 hari) =                          Rp. 26.000
Jumlah =                                                                             Rp. 2.362.490

·       Harga pokok per bungkus = total biaya produksi sebulan:jumlah produksi sebulan
= Rp. 2.362.490: 780 bungkus
= Rp. 3.028
·       Harga jual = harga pokok + (% keuntungan x harga pokok)
= Rp. 3.028 + (100% x Rp. 3.028)
= Rp. 6.056 atau 6.000

·       Pendapatan kotor perbulan = jumlah produksi perbulan x harga jual
= 780 bungkus x Rp. 6.000
= Rp. 4.680.000
·       Keuntungan kotor perbulan = total pendapatan kotor – total biaya produksi
= Rp. 4.680.000 - Rp. 2.362.490
= Rp. 2.317.510

I.        Rencana Pengembangan

Rencana pengembangan kedepan yang menjadi harapan pemilik usaha adalah:
Mengembangkan usaha yang lebih luas dengan memperluas pemasaran dan mengembangkan produk lain berbahan baku talas
Melengkapi peralatan dan perlengkapan produksi dengan teknologi yang lebih efisiensi waktu dan lebih ekonomis.
Merekrut karyawan dari masyarakat setempat untuk meningkatkan produksi dan target penjualan, dan diharapkan juga bisa mengurangi pengangguran
Melakukan lebih banyak lagi publikasi dan promosi
Bisa menjadi motor penggerak usaha kecil menengah dan pioneer di wilayahTemanggung.

J.        Penutup

Demikian profil usaha kami. Semoga dapat memberikan manfaat, motifasi, dan gambaran mengenai kegiatan usaha yang kami lakukan.

Monday, 27 January 2014

PT. MIROTA INDAH INDONESIA (MANNA BAKERY)



PROFIL INDUSTRI

A.    MANAGEMEN INDUSTRI
1.      Sejarah dan Perkembangan Industri
Sebelum PT. MIROTA INDAH INDONESIA berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas, Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan pada tahun 1949 oleh Bapak Ibu Hendro Sutikno. Keputusan ini disyahkan didepan Notaris R,M Soeryanto Partoningrat, SH. Serta Keputusan Menteri RI No. 5134 / A / SK / 1973 tanggal 30 Mei 1973 dibawah No. 78.
Usaha pertamanya yaitu mengusahakan pembuatan roti dan kue-kue yang semula berlokasi di Jl. FM. Noto 7 Kota Baru Yogyakarta dengan nama MIROTA. Nama MIROTA mempunyai arti tersendiri, yaitu kepanjangan dari kata MINUMAN, ROTI, dan TART, karena semula took tersebut hanya khusus menjual minuman, roti, dan menerima pesanan tart.
Disamping usaha tersebut pada tahun 1952 Bapak/Ibu Hendro Sutikno mengembangkan usahanya dengan membuka toko P & D yang terletak di Jl. Jendr. A. Yani 75 Yogyakarta hingga tanggal 30 September 1988 dan sejak itu pindah di MIROTA KAMPUS Jl. C. Simanjutak 70 Yogyakarta.
Dalam perkembangan PT. MIROTA INDAH INDONESIA atau lebih dikenal dengan Manna Bakery pada tanggal 12 Juli 1975 mendapatkan pengakuan dari Pemerintah menjadi perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Pengakuan dari pemerintah tersebut dituangkan dengan SK. No. 1331 / A / SD / 01 / 1975.
Karena tempat dan ruangan kurang memadai maka bulan Maret 1985 lokasi PT. MIROTA INDAH INDONESIA dipindahkan ke lokasi industri yang memenuhi segala persyaratan dan memungkinkan untuk mengembangkan usaha, yaitu di Jl. Raya Yogya-Solo km. 9 tepatnya di Jl. Menur, Sambilegi Bari, Maguwoharjo Utara, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282. Sampai saat ini Manna Bakery dikembangkan dan dikelola oleh putra-putri dan cucu Bapak Hendro Sutikno. Lebih tepatnya saat ini Manna Bakery dipimpin oleh cucu Bapak Hendro Sutikno yaitu Ibu R. Rr. Christina.
2.      Visi dan Misi
a.       Visi
PT. Mirota Indah Indonesia berkuatan untuk member. PT. Mirota Indah Indonesia telah diberikan dan memberikan yang terbaik untuk para pelanggannya. Sudah seperti berkat yang Manna Bakery oleh Mirota masih dapat terus berjalan sejak tahun 1985 dengan mutu dan kualitas yang baik untuk memberikan produk yang sehat dan lezat.

b.      Misi
1.      Untuk memberikan roti sehat dan lezat, seperti: aneka roti Danish, pudding, kue kering, camilan, cake dan tart.
2.      Untuk menyebarkan sukacita konsumen tidak harus mahal, hanya dengan sehat, enak, dan menarik.
3.      Menyediakan produk yang menyehatkan dan murah.
4.      Untuk menyebarluaskan kebahagiaan yang didapat dari konsumen.
5.       Struktur Organisasi
a.       Untuk meningkatkan efisiensi kerja PT. Mirota Indah Indonesia mempunyai susunan atau struktur organisasi.
6.      Produk Yang Dihasilkan
Berikut adalah macam-maam produk yang diproduksi oleh Manna Bakery disajikan dalam Tabel. I dan Tabel. II.

Tabel I. Macam-macam Produk Manna Bakery

Nama Roti
Filling
Topping
Topping Coklat
Coklat Elmer
Coklat dan Choco chips
Topping Kacang Ijo
Kacang Ijo
-
Manis Blueberry
Selai Blueberry
Puff
Manis Strowberry
Selai Strowberry
Puff
Manis Keju
-
Keju
Jari-jari
-
Keju
Jari Long
Fla Cappucino
Keju dan Fla
Pisang Coklat
Pisang
-
Long beach
Coklat dan Keju
Keju dan Meises
Royal
Coklat dan Keju
Keju dan Meises
Rowbeen
Coklat dan Keju
Kacang Mete
Rowcheese
Coklat dan Keju
Keju
Smoke Beef
Smoke Beef dan Keju
Fla dan Keju
Pisang Cup
Pisang Coklat
Keju
Molen Sele Cup
Selai Nanas
 Keju Tabur
Polo Hemat
Kacang Ijo
-
War World 1 dan 4
Butter Cream
Coklat, rainbow, Keju. Springkle
Donat Pelangi
-
Coklat, Springkle
Donat
-
Butter Cream, Meises
Donat
-
Coklat, Kacang
Polo 5
Butter Cream
-
Manis Baru
Coklat
-
Manis Semir
Butter Cream dan Meises
-
Kasur Combi
Coklat dan Kacang
Fla dan Keju
Sobek Kasur
-
Keju Tabur
Polo Kosong
-
-
Sobek Putih Kecil
Butter Cream
-
Sobek Warna
Butter Cream
-
Sobek Coklat Kecil
Butter Cream dan Mocca
-
Animal Keju
Moun Cheese
Fla, Choco Chips tabor
Manis Apel
Selai Apel
-
Panaton Kecil
Choco Bali
-
Long John
Butter Cream
-
Raisin Coklat
Coklat
Butter Craem dan Keju
Krumpul Kotak


Krumpul Bulat
Coklat
-
Brownies
-
Keju. Coklat, Kacang
Muffin
-
Choco Chips
Pizza
-
Saus Sambal, Sosis, Keju, Sayuran
Sus Vla
Vanila Sauce
-
Danish Pisang
Pisang dan Keju
Keju
Sinyorita
-
Selai
Danish Telur
Irisan Telur Rebus dan Sayuran
-

Tabel II. Macam-macam Produk Roti Tawar di Manna Bakery
No
Jenis Roti Tawar
1
Whole White
2
Prosteo
3
Canola
4
Tawar Press
5
Tawar Spesial
6
Tawar Kecil
7
Tawar Warna
8
Tawar Bulat
9
Tawar Coklat
10
Tawar Kupas
11
Tawar Casino
12
Tawar Kotak










B.     Komoditas perusahaan
Komoditas perusahaan tempat praktik industri kami yaitu di PT. MIROTA INDAH INDONESIA adalah berupa gandum dalam bentuk tepung terigu yang diolah menjadi bermacam-macam roti, cake, tart, dan berbagai snack seperti sus, schempies dll.

Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol. Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk opal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ).

 

Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti "gandum".
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Tepung terigu juga berasal dari gandum, bedanya terigu berasal dari biji gandum yang dihaluskan, sedangkan tepung gandum utuh (whole wheat flour) berasal dari gandum beserta kulit arinya yang ditumbuk.
Macam tepung terigu:
  • Tepung berprotein tinggi (bread flour): tepung terigu yang mengandung kadar protein tinggi, antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mi, pasta, dan donat.
  • Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour): tepung terigu yang mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%, digunakan sebagai bahan pembuat kue cake.
  • Tepung berprotein rendah (pastry flour): mengandung protein sekitar 6%-8%, umumnya digunakan untuk membuat kue yang renyah, seperti biskuit atau kulit gorengan ataupun keripik.


A.    Penangganan Quality Control di PT. MIROTA INDAH INDONESIA

Perusahaan makanan pada umumnya menerapkan kegiatan Quality Control yang mana berguna untuk mengendalikan mutu produk yang dibuat oleh perusahaan agar masih dalam batas yang dapat diterima oleh konsumen dan tidak membahayakan konsumen.Di PT.Mirota Indah Indonesia(Manna Bakery),sistem yang diterapkan untuk pelaksanaan proses Quality Control masih sangat minim karena hanya ada QC raw material,QC produksi dan QC finish goods.Meskipun demikian,namun produk yang dihasilkan masih dapat diterima dan tidak membahayakan konsumen.Kurang ketatnya pelaksanaan Pengendalian mutu juga dipengaruhi oleh skala perusahaan yang kebetulan masih skala menengah,
QC raw material dilaksanakan ketika barang datang yakni meliputi bahan baku dan bahan tambahan yang berhubungan dengan proses produksi roti.Bahan bahan yang meliputi tepung,gula,garam,air,margarine,sourtening,telur dan bahan bahan lain yang digunakan dalam proses produksi,diperiksa apakah sudah memenuhi standar atau belum.Baru setelah itu dapat diputuskan apakah bahan bahan tersebut layak untuk diproduksi atau tidak.
QC Produksi dilaksanakan ketika proses produksi sedang berjalan.Hal yang dilakukan ialah mengontrol proses produksi baik dari proses formulasi bahan-bahan sampai kepada proses akhir yakni pengemasan.Yang dikontrol juga meliputi bahan,peralatan dan perlakuan pegawai terhadap produk yang sedang diolah.
QC finish good berguna untuk menegendalikan dan mengontrol barang jadi yang akan dipasarkan.Barang atau produk yang sudah jadi di periksa kembali apakah trlah memenuhi standard produk untuk dipasarkan atau belum.

B.     Penangganan Limbah di PT. MIROTA INDAH INDONESIA

Mengingat roti yang diproduksi oleh Manna Bakery adalah roti tanpa pengawet yang hanya tahan dalam jangka waktu tiga sampai lima hari sejak tanggal produksi.Setelah itu produk yang mendekati tanggal kadaluarsa harus ditarik kembali dan dimnusnahkan atau dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

C.     HRD dan Standard Pegawai di  PT. MIROTA INDAH INDONESIA

A.    JENIS PEKERJAAN YANG SESUAI DENGAN BIDANG GERAK INDUSTRI
1.      Direktur
Wewenang:
a.       Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
b.      Mengambil keputusan ke dalam maupun keluar majunya perusahaan.
c.       Membina para kaeyawan.
Tanggung Jawab:
a.       Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya perusahaan.
b.      Melakukan pengawasan atau monitoring karyawan.
c.       Memperhatikan kesejahteraan karyawan.
2.      Personalia dan Sekretaris
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a.       Penyimpanan atau perawatan file dan menjaga kelengkapan atau kerahasiaan.
b.      Menerima dan mengagendakan surat-surat masuk dan keluar untuk perusahaan.
c.       Pembuatan surat-surat perjanjian kerjasama promosi.
d.      Pencatatan absensi karyawan (ijin, mangkir, terlambat, cuti, tukar libur atau tukar shift), pembuatan laporan presensi pertiga bulan.
e.       Pembuatan bonus hadir, tunjangan-tunjangan (nikah, duka, seragam).
f.       Pembuatan surat-surat teguran atau peringatan, pengangkatan, perjanjian, kontrak, dll.
g.      Pancatatan atau pemakaian tunjangan kesehatan karyawan.
h.      Penyusunan jadwal libur (koordinasi dengan Supervisor).
3.      Administrasi Kas/Keuangan dan Pembukuan
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a.       Bertanggung jawab tentang keuangan di PT. Mirota Indah Indonesia.
b.      Pembuatan Bukti Kas Keluar dan Bukti Kas Masuk.
c.       Membuat catatan dan laporan kesesuaian antara pemasukan hasil penjualan dan pengeluaran dengan cash.
d.      Pembuatan Nota Penjualan.
e.       Pencatatan hasil penagihan kelembar inkaso dan pembuatan lembar inkaso baru.
4.      Salesman
Mempunyai tugas sebagai berikut:
a.       Membuat order barang yang akan dibawa hari itu dan menyerahkan ke bagian Quality Qontrol.
b.      Merekap Nota Penjualan tiap outlet (Penjualan dan Retur)
c.       Memepersiapkan rute yang akan ditempuh beserta nota dan perlengkapan lain.
d.      Cek jumlah roti yang akan disiapkan, termasuk kualitas dan label harga.
e.       Minta order dari toko yang bersangkutan.
f.       Menyiapkan tagihan setelah dipotong retur.
g.      Mengambil barang dari mobil dan diserahkan kepada toko.
h.      Membuat nota sesuai pesanan dan meminta pembayaran (bila kontan) atau tanda terima bila non cash.
i.        Melakukan kerjasama promosi dengan outlet untuk memacu penjualan dan kerugian retur.
Tanggung jawab:
a.       Tercapainya target penjualan dan Merchandising sesuai data omset per item produk.
b.      Jumlah uang setoran sesuai dengan setiap outlet.
c.       Citra yang baik setiap produk.
d.      Memahami atau mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan pesaing, lakukan suatu tindakan atau konvirmasikan dengan atasan bila perlu dan mendesak.
5.      Sopir
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Membersihkan mobil luar atau dalam.
b.      Cek mesin, radiator, accu, roda, dll. Dan memastikan juga kondisi baik dan siap pakai.
c.       Menyiapkan surat-surat atau catatan-catatan atau bon-bon yang diperlukan dalam penjualan.
d.      Mempelajari rute yang akan ditempuh supaya cepat dan efisien.
e.       Service rutin dan ganti oli sesuai jatah km-nya.
f.       Membuat laporan secepatnya bila ada kerusakan atau gangguan pada mobil.
g.      Membantu salesman menurunkan dan membawa barang dari mobil ke toko.
h.      Perawatan mobil dan perlengkapan lainnya (dongkrak, dll) dan mampu mengatasi gangguan ringan.
i.        Ketersediaan bahan baku yang cukup.
j.        Nota pembelian BBM yang benar.
6.      Supervisor Produksi
Tugas:
a.       Cek produksi roti dan cake pada setiap bagian.
b.      Membuat sampel-sampel produk baru.
c.       Bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan pembuatan produk yang dihasilkan.
d.      Mengawasi produksi yang digemari.
e.       Menentukan produk baru yang diminta market.
7.      Survey dan Quality Control
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Sortir roti maupun cake-cake yang layak jual atau tidak serta membuat laporannya.
b.      Cek roti dan cake-cake yang dibawa salesman dan dilakukan pencatatan.
c.       Cek label harga untuk produk yang dijual secara tepat.
d.      Cek nota per unit, balennya berupa (omset hari sebelumnya), buat laporan penjualan dan pengembalian.
e.       Tanggung jawab pendataan nota-nota kedalam computer bersama dengan Supervisor  Promosi dan Pemasaran.
f.       Survey harga, kemasan, merchandising produk-produk pesaing, dan melaporkan ke Supervisor Promosi dan Pemasaran 1 x seminggu.
g.      Menyerahkan roti yang tidak sesuai standart kebagian Rumah Tangga untuk diobral.
h.      Control penempatan produk (Merchandising) Mirota disetiap outlet dan mengupayakan pendekatan kepada operasional outlet 2 x seminggu.
i.        Penanganan complain bersama dengan Supervisor Promosi dan Pemasaran.
j.        Informasi data-data pesaing akurat.
k.      Roti yang dibawa Salesman, kualitas dan penampilannya baik (layak jual).
l.        Laporan penjualan dan pengembalian siap sewaktu-waktu dibutuhkan.
8.      Terminal
Mempunyai tugas sebagai berikut:
a.       Pendistribusian roti dan cake-cake ke salesman lalu memasukkannya ke armada sesuai orderan.
b.      Menerima order dari dari salesman kemudian melaporkannya ke bagian produksi (papan order) untuk produksi esok hari dan membuat laporannya.
c.       Menyiapkan roti dan cake-cake untuk Mirota Group yang siang, kemudian notanya sekaligus.
d.      Menyiapkan label harga dan merk untuk barang-barang produksi hari itu (minta ke pembelian dan gudang).
e.       Membuatkan nota untuk setiap pembelian di luar outlet salesman (roti baru, balen/pakan, dan panermil).
Tanggung jawab:
a.       Orderan ke bagian produksi tepat dan jelas.
b.      Proses “muat” roti ke armada cepat.
c.       Label ditempel pada produk yang seharusnya.
9.      Pembelian dan Gudang
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Mengontrol bahan baku dan bahan tambahan.
b.      Membeli bahan-bahan baku dan bahan tambahan sesuai kondisi stok dan permintaan dengan harga pokok rendah, kualitas baik.
c.       Melayani order bahan-bahan resep dari bagian produksi.
d.      Menimbang bahan-bahan sesuai standar resep untuk produksi esok hari dan stok cadangan.
e.       Melayani permintaan label, merk, plastic, bungkus, nota-nota, dll dari setiap bagian.
f.       Membuat laporan pemakaian bahan perhari.
g.      Menrima pengiriman barang-barang sesuai pesanan dan mencatat pada buku penerimaan, serta kontrol kualitas bahan baku dan bahan tambahan dan meretur bila tidak sesuai standar.
h.      Memproses faktur pengiriman dan menyerahkan ke bagian keuangan.
10.  Dapur
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Memasak dan membuatkan minum karyawan/pimpinan/tamu.
b.      Menerima kiriman lauk dan menyiapkan perlengkapan makan, dll.
c.       Mencuci perlengkapan-perlengkapan tersebut dan menyiapkan dengan rapi.
d.      Membersihkan meja makan, ruang dapur, dll.
11.  Cleaning Service (Umum)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Membersihkan halaman dan ruangan-ruangan kantor, dapur, produksi, ruang makan, dll.
b.      Merawat tanaman dan menciptakan suasana asri dilingkungan kantor.
c.       Merawat dan memperbaiki peralatan kantor yang rusak (diupayakan bisa dipakai lagi), misal: meja, kursi, dan dingklik.
d.      Mengambil dan mengumpulkan sampah-sampah dari dalam gudang dan menempatkan ditempat seharusnya.
12.  Teknisi (Umum)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Service ringan (membersihkan) mesin, perawatan produk minimal 1 minggu secara bergantian.
b.      Kontrol suhu chiiler, oven, dan lakukan sesuatu bila tidak normal (isi kartu kontrol).
c.       Cek mesin absen, pompa air, lampu-lampu.
d.      Service timbangan-timbangan, kalkulator.
e.       Perbaiki rak atau membuat rak kerjasama dengan cleaning service.
f.       Perbaiki mesin-mesin rusak yang bisa ditangani sendiri.
13.  Pengembalian atau Re-Pack
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Menerima dan menghitung barang retur dari bagian terminal.
b.      Menyortir barang-barang retur, mengelompokkan:
-          Dijual kekaryawan
-          Dijual untuk pakan ternak
-          Dijemur untuk panir
c.       Menggiling roti yang sudah kering.
14.  Satpam
Tugas-tugas umum (semua shift):
a.       Mengawasi presensi karyawan (dating dan pulang).
b.      Mencatat jam berangkat dan pulang karyawan.
c.       Serah terima dari petugas shift sebelumnya: uang dan buku laporan.
d.      Menerima kiriman barang dari pihak luar.
e.       Cek keliling area @ 10 menit iuntuk memantau situasi keamanan (minimal 3 x setiap shift, khususnya shift II dan III).
Tanggung jawab:
a.       Keamanan area kantor dan lingkungan terdekat.
b.      Kebersihan dan kerapian ruang satpam.
c.       Keamanan barang-barang milik karyawan.
d.      L;ayanan yang ramah terhadap tamu-tamu perusahaan.
e.       Setoran cocok dengan nota penjualan.
f.       Lapor  ke stapam Mirota KSM bila listrik mati dan mengoper ke genset.

B.     KEPEGAWAIAN
1.      Jumlah tenaga kerja
Tenaga kerja bekerja di PT. Mirota Indah Indonesia berjumlah 94 orang, dengan rincian sebagai berikut:
Jabatan
Jumlah
Direktur
1
Bagian Administrasi
6
Bagian Produksi
58
Sales dan Sopir
21
Satpam
6
Pembelian
2
Tabel III. Rincian Tenaga Kerja di PT.Mirota Indah Indonesia

2.      Perekrutan Karyawan

Dalam penerimaan karyawan dengan sistem terbuka aitu dengan membuat pengumuman dimedia masa khususnya Harian Kedaulatan Rakyat tentang lowongan pekerjaan dengan sistem seleksi tes tertulis dan wawancara. Apabila calon karyawan lulus tes tertulis dan wawancara, diwajibkan menjalani training selama 3-6 bulan. Bila kondisi kerja baik dan memenuhi syarat, maka karyawan tersebut akan langsung diangkat menjadi karyawan tetap.

3.      Hari dan Jam Kerja
Sistem kerja yang berlaku di PT. Mirota adalah 8 jam kerja setiap hari dan libur 1 x seminggu. Untuk hari Minggu dan hari besar tetap masuk sesuai dengan pembagian jadwal. Adapun jam kerja PT.Mirota adalah sebagai berikut :
a.       Shift pagi I pukul 05.00-13.00
b.      Shift pagi II pukul 07.00-15.00
c.       Shift siangI pukul 12.00-20.00
d.      Shift siang II pukul 15.00-23.00
e.       Shift malam pukul 23.00-07.00

D.    Produk hasil Olah dan sasaran Pemakai Local/Eksport/import di PT. MIROTA INDAH INDONESIA (MANNA BAKERY)

Produk yang dihasilkan oleh PT.Mirota Indah Indonesia(Manna Bakery),terbagi dalam berbagai klasifikasi yakni roti manis,roti tart,Danish,pudding ,makanan kering dan produk cake.Produk – produk tersebut sangat diminati.
Adapun sasaran konsumen yang dibidik adalah konsumen kelas menengah di daerah jawa tengah dan Yogyakarta.Untuk wilayah luar daerah yang terlalu jauh untuk dijangkau menggunakan alat transportasi darat \dengan waktu yang singkat belum dilakukan.Hal ini dikarenakan produk roti tidak tahan lam seperti produk produk yang lain.

E.     Sistem Pemasaran Produk/Jasa di PT. MIROTA INDAH INDONESIA (MANNA BAKERY)

Produk Manna bekry dipasarkan melalui distributor yang telah menjalin kerja sama dengan PT.Mirota Indah Indonesia(Manna Bakery).Selain itu juga disetorkan ke berbagai swalayan yang tersebar luas di wilayah Yogyakarta dan Sekitarnya terutama Mirota Kampus  yang tersebar juga di wilayah Yogyakarta.Selain itu produkl Manna bakery dipasarkan juga di sebuah cafĂ© bernama La Vie michi dan RoeMi.
Sistem pemasaran yang lain dilakukan dengan cara menerima pesanan dari konsumen yang ditangani oleh bagian sales dan marketing lalu disampaikan secara langsung kepada bagian produksi baru setelah itu diantarkan langsung kepada konsumen yang bersangkutan.